0 Viewers

Kamis, 03 Juni 2021

film Cut Nyak Din (1988) Kamis, 03 Juni 2021



Cut Nyak Din
Judul aslinya "Tjoet Nja' Dhien" adalah sebuah film yang menceritakan kisah perjuangan seorang wanita luar biasa bernama Cut Nyak Din dalam melawan "kappe-kappe penjajah". Pada masanya film ini pernah menjadi box office dan mendapatkan banyak penghargaan. 

Banyak orang yang salah paham tentang Cut Nyak Din, bahkan beberapa orang mengira bahwa Cut Nyak Din itu laki-laki. Padahal beliau adalah seorang Muslimah yang taat yang selalu menutup auratnya. Poster-poster lukisan tentang beliau juga ikut berperan dalam menyebarkan persepsi yang salah tentang beliau.


Setelah serangan pertamanya bisa dipatahkan oleh Kesultanan Aceh, Pada 8 April 1873, Belanda kembali melakukan invasi menyerang wilayah Kesultanan Aceh dibawah pimpinan Kohler dan berhasil menguasai Kutaraja dan membakar Masjid Agung Bauturrahman.

Tengku Ibrahim Lamnga (suami pertama Cut Nyak Din) mengobarkan jihad dan berhasil membunuh Kohler. kemudian belanda berang dan melakukan penyerangan ke daerah VI Mukim. Cut Nyak Din, para wanita dan anak-anak mengungsi, sedangkan para pria berjihad melawan belanda. Dalam pertempuran tersebut Tengku Ibrahim Lamnga syahid.

Kemudian Tengku Umar datang untuk melamar Cut Nyak Din. Cut Nyak Din menerimanya dengan syarat diijinkan ikut berjihad melawan kappe-kappe belanda. Pada saat  itu, perlawanan rakyat Aceh dilanjutkan dengan taktik gerilya. 

Pada 30 September 1893, Tengku Umar bersama 250 pasukan nya datang ke Kutaraja untuk "menyerahkan diri". belanda merasa senang karena musuh yang berbahaya sudah menyerahkan diri. Tengku Umar menyatakan bersedia "bergabung" dengan belanda. belanda percaya kemudian belanda memberikan gelar "Tengku Umar Johan Pahlawan" dan menjadikannya komandan di salah satu unit tempur milik belanda dengan kekuasaan penuh.

Ketika merasa jumlah orang Aceh dalam unit tempurnya sudah memadai, Tengku Umar menyampaikan rencana penyerangan basis gerilya Mujahid Aceh pada belanda. belanda pun senang dan menyetujui rencana tersebut. Kemudian Tengku Umar dan unit tempurnya berangkat bersama dengan persenjataan dan amunisi dari belanda dan tidak pernah kembali lagi pada belanda. dari sinilah kisah film ini bermula.

Film ini sangat keren dan generasi milenial harus nonton. agar tahu bagaimana pendahulu mereka berjuang. agar tahu bahwa dulu Indonesia pernah menikmati saat-saat dimana alergi pada istilah "jihad" belum berjangkit. 
 
Selamat menyaksikan dan semoga bermanfaat


Tidak ada komentar :

Tulis komentar...